lakusuluk.co - Dimulai dari makam Syekh Mahfudz ‘Ali Tajul Arifin Desa Sawangan Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen, Mahasiswa Ahlit Thoriqoh Al Mu’tabaroh An Nahdhiyah (MATAN) IAINU Kebumen mengawali ziarah makam auliya. Hal tersebut dilaksanakan dalam rangka memperingati Harlah MATAN (14 Januari 2012-14 Januari 2021) yang ke-9.
Sabtu (16/01) Safari ziarah ini diikuti kurang lebih sepuluh orang yang tetap menyempatkan ditengah kesibukan rebahan akhir pekan. Terdapat tujuh makam yang diziarahi yaitu makam Syekh Mahfudz ‘Ali Tajul Arifin (Sawangan), Syekh Abdul Kahfi Al Awwal (Somalangu), Makam Pahlawan (Kaweduan), Mbah Sonhaji (Sruweng), Syekh Anom (Petanahan), Syekh ‘Abdul Awwal (Petanahan), Mbah Lancing (Mirit).
Selain sebagai pengingat mati dan mendoakan orang yang berada di alam kubur, tujuan ziarah kali ini merupakan salah satu bentuk penghormatan terhadap para pejuang negri baik di kalangan ulama maupun tokoh pejuang nasional, sekaligus tabarrukan (mengharapkan keberkahan).
Baca juga : "Ngangsu Kaweruh" MATAN IAINU Kebumen Hadiri Suluk Umum di Wonosobo
Kegiatan tahlil dipimpin oleh sohib Maghfur Huda dan berjalan dengan khidmat. Masing-masing berdoa setelah tahlil selesai dengan harapan semoga segala hajat dapat terijabah dengan lantaran ziarah ke makam auliya. “Jujur ya aku itu sebenarnya nggak paham makam auliya daerah Kebumen walupun aku sendiri orang Kebumen hehehe...” ungkap Srikandi Irma.
“Nah selain ziarah dan berdoa, alangkah baiknya lagi sambil mempelajari dan meneliti sejarah tiap makam ulama yang kamu kunjungi. Itu nilai plus loh jadi belajar juga kan?” himbau sohib Mufid.
“Rasanya kalo habis ziarah makam auliya itu ibarat baterai yang lowbat terisi penuh kembali yah” seru srikandi Shofy.
“Oh ya jelas kalau itu, selain baterai full perasaanku secara ruhaniah lebih damai dan teratur. Jadi buat mikir tambah fresh!!” celoteh Sohib Syukur tidak mau kalah melontarkan kesannya.
Dengan mengendarai sepeda motor, sohib srikandi sangat antusias mengikuti kegiatan dari pagi hingga menjelang maghrib. Dengan sedikit terkendala hujan yang tak kunjung reda, terpaksa sohib dan srikandi mengeluarkan jimat andalannya (mantol). Bahkan salah satu srikandi hendak menyerempet pengendara sepeda saat perjalanan ziarah terakhir menuju ke makam Mbah Lancing (walhamdulillah tidak terjadi apapun). Walau demikian namun tidak menyurutkan semangat mereka untuk menyelesaikan ziarah makam auliya kali ini.
Penulis : Shofiyatun Romdoniah
Editor : SR
Baca juga : Kunjungan MATAN IAINU Kebumen ke Kampung Batik Jemur