• Jelajahi

    Copyright © Laku Suluk
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Iklan

    REALITA SEMESTA

    Jumat, 26 Maret 2021, 21.15 WIB Last Updated 2021-03-26T15:51:32Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

    REALITA SEMESTA

    Written by Rexshy Equifalensi




    Pagi yang cerah seorang gadis masih meringkuk nyaman dibalik selimut tebalnya. Ia terperanjat kaget saat jam sudah menunjukkan pukul 7 pagi. Dengan tergesa-gesa ia langsung masuk ke kamar mandi dan menyiapkan semuanya.


    “Duh gawat nih kalo telat bisa malu gue”, ucapnya dengan nafas yang memburu menuju kelasnya


    Didalam kelas ia duduk dengan tenang, sesaat setelah itu dosen masuk dan mulai melanjutkan pembelajaran.


    Pembelajaran berakhir dengan lancar dan gadis tersebut sedang mengisi perutnya di dekat kampus


    “Eh al lo udah tahu belum kampus kita ada organisasi baru loh!”, seru Andin gadis berjilbab kuning


    “Apaan tuh?”, kata Alya dengan heran 


    “DLH Departemen Lingkungan Hidup, kayanya enak tuh masuk organisasi itu”, ungkap Andin


    “Iya bener banget selain nambah relasi kita juga lebih aware sama lingkungan yang bisa bermanfaat buat orang lain”, sambung Fanny gadis bertubuh gempal


    “Ahh males gue, hidup gue aja belum bener uduh ngurusin idup orang lain”, kata Alya


    “Eh ini tuh bukan cuma ngurusin hidup orang lain aja, dengan menjaga lingkungan bencana yang terjadi bisa diminimalisir kita bisa menyelamatkan banyak orang termasuk lo juga, ngerti?”, tegas Andin


    “Iya iya deh, tapi gue tetep nggak mau ikut!”, seru Alya


    “Loh kenapa?”, seru Andin


    “Udahlah gue nggak mau bahas itu lagi, gue duluan ya! Ada urusan”, bohong Alya sambil menyeruput minumannya yang tinggal setengah .


    Sesampainya di kost Alya langsung membersihkan diri dan berlanjut duduk santai sambil men-scroll sosmed. Sampai saat ini ia masih kepikiran tentang ajakan teman-temanya.

    Namun ia benci untuk bertemu orang banyak, ia tidak suka melakukan hal yang menghabiskan waktunya. Baginya, hidup adalah untuk diri sendiri. Kenapa harus peduli dengan orang lain ketika orang lain juga nggak peduli sama kita.


    Baca juga : CERPEN - Goby’s Friends


    Pagi-pagi sekali ia sudah duduk di halte untuk menunggu angkutan umum yang akan membawanya ke kampus. Sambil menunggu angkutan umum datang, Alya melihat ada seorang bapak-bapak tukang sapu yang sedang duduk tak jauh darinya. 


    Alya pun dibuat penasaran apakah bapak tersebut menyapu jalanan dengan sampah sebanyak itu setiap harinya? Ia ingin menanyakan hal tersebut namun egonya lebih besar, ia tidak suka berbasa-basi dengan orang yang tidak dikenalnya. Namun ia tak menyangka bahwa Bapak tersebut mendekat untuk menyapanya.


    “Sendirian aja neng, mau kemana?”, ucap Bapak tersebut sambil duduk di sebelah Alya


    “Oh iya pak, ini mau ke kampus”, tutur Alya dengan sedikit terkejut


    “Bapak seneng ketika banyak anak muda yang sadar tentang pendidikan, namun yang lebih baik lagi adalah ketika akhlak dan ilmu yang mereka punya itu seimbang”, ungkap bapak tersebut


    “Maksud bapak?”, tanya Alya dengan penasaran


    “Neng bisa lihat ke jalanan itu, setiap harinya bapak menyapu jalan itu dengan sampah yang sebanyak itu. Neng bisa membayangkan berapa banyak orang yang abai dengan lingkungan. Padahal dalam islam kebersihan itu sebagian dari iman. Lantas kemanakah iman mereka sehingga mengganggap sepele hal seperti itu?”, jelas Bapak tersebut


    Maaf neng bukannya bapak menggurui atau…”, sambung Bapak tersebut


    “Iya pak, saya ngerti maksud Bapak”, potong Alya


    “Makasih nasehatnya semoga bisa menjadi bekal untuk saya lebih baik lagi”, lanjut Alya

    “Saya duluan ya pak, angkutannya udang datang permisi”, kata Alya sambil bersiap-siap


    “Iya sama-sama neng, hati-hati di jalan”, kata Bapak tersebut sambil berdiri berniat melanjutkan pekerjaanya .


    Dalam perjalanan menuju kampus, Alya masih memikirkan kejadian yang baru saja terjadi. Ia merasa gagal menjadi anak muda, ia masih sering mementingkan dirinya sendiri dan kurang peka terhadap lingkungan. Mungkin tadi adalah salah satu potret ulah dari manusia, yang bisa saja ada kejadian yang lebih dari itu.


    Merugikan orang salah satu kata yang pantas untuk orang-orang seperti mereka termasuk gue mungkin batin Alya


    Sesampainya di kampus ia langsung menghampiri teman-temanya yang sedang duduk di taman


    “Hai guys!”, sapa Alya


    “Hai Al!”, jawab Andin dan Fanny secara bersamaan


    “Eh gue mau nanya organisasi yang kemaren kita bicarain, masih dibuka?”, kata Alya sambil duduk di sebelah Andin


    “Lo mau daftar?”, kata Andin


    “Maybe, kalo lo semua ikut”, kata Alya dengan tenang


    “Ya Allah, sumpah demi apa! Seorang Alyanata ikut organisasi yang katanya cuma ngabisin waktu!”, seru Fanny


    “Mulai deh!”, kata Alya dengan sebal


    “Iyaya deh enggak, okay nanti kita daftar bareng-bareng”, kata Fanny dengan semangat .


    Setelah melakukan pendaftaran dan memenuhi persyaratannya, disinilah mereka, memenuhi ruang audit untuk mengikuti sosoialisasi perdana mereka.


    “Assalamualaikum teman-teman!”, sapa laki-laki tersebut


    “Waalaikumsalam wr.wb”, jawab mereka dengan kompak


    “Baik, perkenalkan nama saya Arkasa Sean Hadinata sebagai ketua penggerak organisasi ini. Saya akan menyampaikan sedikit gambaran tentang bagaimana organisasi ini. Tapi sebelumnya saya ucapkan terima kasih kepada teman- teman yang sudah bergabung dalam organisasi ini.itu merupakan langkah baik dalam hidup karena sadar akan lingkungan”, jelas laki-laki tersebut dengan semangat .


    “Isu lingkungan menghadirkan sebuah tantangan baru dan masalah yang cukup kompleks. Sehingga diperlikan perhatian dari semua pihak terutama anak muda, seperti kita ini. Nah  maka dari itu kami menggagas organisasi ini, agar anak muda dapat berpartisipasi aktif dan berkontribusi secara positif untuk lingkungan”, lanjutnya


    “Program kerja organisasi lingkungan hidup ini yang pertama kita namakan Greener Action, program ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat dengan cara “membumikan” isu lingkungan melalui konten infografis yang menarik, variatif, dan mudah dipahami.


    Bentuk kegiatannya misalnya propaganda. Kedua Greener Care  bertujuan untuk menyikapi isu lingkungan yang terjadi di universitas kita, dengan membuat kajian- kajian. Ketiga itu adalah program Green Charity tujuannya untuk mewadahi dan memfasilitasi mahasiswa universitas ini untuk bergerak secara nyata di masyarakat. Dari sini ada yang ingin ditanyakan?”,  kata Sean dengan tenang .


    Setelah mendengarkan penjelasan tersebut Alya masih penasaran dengan program yang ketiga. Namun ia ragu untuk menanyakannya.


    “Kak izin bertanya!”, seru Alya sambil mengangkat tangan


    “Ya, silahkan”, jawab Sean dengan ramah


    “Terkait dengan progam ketiga, kegiatan apa yang akan kita lakukan untuk bergerak secara nyata di masyarakat?”,  kata Alya


    “Terima kasih, pertanyaan yang sangat menarik. Dalam progam yang ketiga ini kegiatan yang akan kita usung adalah “Waste for Scholarship” disini kita mengelola sampah yang masih memiliki nilai ekonomis untuk dikonversi menjadi beasiswa, target sampah kita sebanyak 1.400 kg yang setara dengan 4 juta rupiah.

    Nah uang tersebut kita sumbangkan kepada 4 penerima beasiswa dengan nominal 1 juta per orang. Program ini juga tidak hanya diikuti oleh mahasiswa, siapapun juga boleh berdonasi”, terang Sean dengan lancar .


    Baca juga : JELAJAH MAKAM TUA


    Setelah mengikuti acara tadi alya sangat bersyukur, dengan adanya organisasi tersebut ia menjadi lebih peduli dengan lingkungan dan orang-orang disekitarnya. Dari situ ia juga berharap bisa menjadi orang yang lebih baik lagi kedepannya.


    Benar kata bapak tukang sapu kemarin. Kebersihan sebagian dari Iman, ketika kebersihan diabaikan lantas kemana sebagian iman mereka. Padahal iman adalah pondasi dalam beragama. Jika pondasinya saja rapuh, akankah dapat membuat hunian yang megah dan nyaman diatasnya?


    “Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat dengan orang yang berbuat kebaikan.” (QS.Al-A’araf : 56).


    Baca juga : Merubah Kebiasaan, Menulis Itu Asyik!


    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    NamaLabel

    +