Written by Karisma Kartika Devi
Bunda, tadi di sekolah Ara, Ustadzah bercerita tentang lumba-lumba yang membantu manusia membersihkan laut dari sampah plastik.
Bagaimana ceritanya Ara ?
Saat para penggiat lingkungan membersihkan laut dari sampah, seorang penyelam di hampiri lumba-lumba yang membawa sampah plastik.
"Mengapa di laut bisa ada sampah, Nda ?" kata Ara.
Kita sebagai manusia untuk menjaga lingkungan dari kerusakan. Seperti yang agama islam dan Rasullullah SAW ajarkan.
"Masyaallah....pintar sekali anak bunda Oke! Akan bunda jelaskan."
Sampah yang ada di lautan bisa saja berasal dari sungai atau terbawa arus dari daerah lain. Ada yang terdampar di pantai, ada juga yang masih terombang-ambing di laut. Hal itu dapat terjadi karena, kurangnya kesadaran manusia.
Dalam islam menjaga alam adalah kewajiban. Hubungan antara Tuhan, manusia, dan alam telah diatur dalam Al-Qur'an dan Hadits. Contohnya seperti dalam Q.S Al-Qashas (28):77 yang menegaskan agar tidak membuat kerusakan di bumi. Manusia sebagai kholifah di bumi sudah sepatutnya turut melestarikan alam.
"Tanggung jawab yang besarkan, Ara ?"
Seperti yang Ara ceritakan pada Bunda tadi. Yang di lakukan lumba-lumba tadi adalah tindakan baik dan bentuk penerapan tanggung jawab menjaga lingkungan. Lumba-lumba ingin rumahnya bersih, maka lumba-lumba membantu manusia sekaligus menjadi pesan.
"Ini loh ada kami disini. Manusia tidak hidup sendirian di bumi."
"Wah...Ara juga ingin seperti lumba-lumba. Tapi bagaimana caranya ?"
Ara bisa membantu Bunda berkebun atau membantu ayah membersihkan halaman.
Ara juga bisa melakukan hal berikut:
1. Bawa tumbler
2. Membawa tempat makan sendiri
3. Mengganti kantong plastik dengan totebag.
4. Membuang sampah di tempatnya.
5. Menanam pohon dan merawat hewan.
Dan masih banyak kebaikan terhadap lingkungan yang bisa Ara lakukan.
Baca juga :
